Sunday 4 October 2015

Testimonial Pemenang Bulan Blogging KBM UGM seri pertama: Djarwo - Ini Sa’ik, Bre!

Orginal post: https://antiminiatuur.wordpress.com/2015/10/04/ini-saik-bre/

Sebenarnya sederhana saja: saya hendak mengucapkan rasa terima kasih pada penyelenggaraan Bulan Blogging KBM UGM—yang sebaiknya tidak saya buat akronimnya. Saya terpilih sebagai pemenang dalam rangkaian kegiatan blogging selama sebulan ini. Berikut dalam tulisan ini, saya dimintai tolong oleh sejumlah kawan untuk menuliskan ‘kesan-pesan-harapan’ yang membuat lidah saya kelu.

Awalnya mengikuti rangkaian blogging selama sebulan ini membuat saya ragu. Akan seperti apa saya, yang begitu mencintai kemalasan, memproduksi sebuah teks dan dibaca oleh kawan-kawan lainnya. Rencana awal kegiatan ini adalah untuk membunuh waktu secara efektif: timbang oplah-oploh ora karuwan sepanjang liburan kemarin. Mendengar beberapa teman yang juga mencintai kemalasannya mengikuti acara ini, saya tergugah.

Benar sudah, ungkapan “kurangi tidur, perbanyak ngopi” jadi tepat guna sembari mengasah kemampuan saya yang tidak seberapa untuk menuliskan sesuatu. Ini tantangan, ini memacu adrenalin saya, pasalnya bilamana tidak menulis, peserta akan dikenai denda sebesar sepuluh ribu rupiah. Rasaya berat sekali memberikan seribu rupiah saja pada tukang parkir yang menjaga kendaraan kita di pintu ATM, menarik sejumlah uang ‘kan tidak seberapa lama, eh, bayar parkir lagi. Apalagi ceban (sepuluh ribu), bre!

Bukannya pelit, tapi sebaiknya taktis. Ah, sebutlah pelit! Nah, menuliskan cerita macam ini saja sudah memenuhi kriteria dasar untuk segera diposkan pada blog, karena memang Bulan Blogging KBM tidak memberikan aturan yang mengekang seperti prasyarat jumlah kata, atau tema khusus tertentu. ini menjadi sebuah ajang yang sayang sekali untuk dilewatkan, tentunya di sela-sela kesibukkan yang begitu menyita waktu. Kelenturan inilah yang diharapkan, asalkan peserta dapat mempertanggungjawabkan konten blog-nya.

Serunya, kalau misalkan sedang asyik nongkrong, seringkali seseorang di antara kami melihat atau menanyakan jam. Tandanya mereka belum memposkan sesuatu pada blog-nya di hari itu. Pengalaman saya dan teman-teman yang lebih sering menghabiskan malam dengan bergelas-gelas kopi di sebuah warung kopi terasa lebih menegangkan bila jam sepuluh malam sudah lewat. Sementara waktu menuju jam dua belas kurang satu menit sudah menertawai kelabakan kami yang tengah asyik bersenda gurau.

Pertanyaan “nulis apa hari ini, bre?”, awalnya adalah sebuah kelumrahan yang berangsur menghilang setelah rangkaian kegiatan tersebut berakhir. Sebuah tuntutan dalam kedisiplinan serasa berjalan sambil lalu saja, macam lagunya Ipang. Jadi, adalah sebab bilamana acara ini sebaiknya berlangsung secara kontinu untuk menjaga dinamika pemikiran yang kerap kali lenyap setelah membicarakan orang dalam sebuah perjumpaan.

Sederhananya, poskanlah sebuah foto, atau video dari Youtube, ulasan pertandingan sepak bola, atau kurs Rupiah yang kian melemah, pengalaman makan atau berwisata, nonton konser musik, apapun dan sekreatif mungkin. Bisa juga materi-materi kuliah yang dikaitkan dengan berbagai fenomena terkini. Bila perlu, paparkan judul yang membahana agar posmu dilihat semua peserta. Tetapi sebaiknya hindari melakukan upaya plagiasi, apalagi repost dari blog anda yang sudah-sudah. Melangkahlah, kawan! (hehehe).

Kurang lebih demikian yang bisa saya ceritakan, semoga sudah merangkum tiga permintaan teman-teman tadi. Pesan saya, menulislah, ini adalah salah satu bentuk baru tiang agama juga. Ramaikanlah perhelatan pesta ini dengan pos-posmu di blog, timeline di blog induk akan selalu penuh dengan berbagai teks nan seru di masing-masing harinya untuk disimak dan dikunjungi. Dan pastikan cerita serumu begitu melekat setelah melewati sebulan penuh blogging ini.

Djarwo

No comments:

Post a Comment