Orginal post: https://antiminiatuur.wordpress.com/2015/10/04/ini-saik-bre/
Sebenarnya sederhana saja: saya hendak mengucapkan rasa terima kasih
pada penyelenggaraan Bulan Blogging KBM UGM—yang sebaiknya tidak saya
buat akronimnya. Saya terpilih sebagai pemenang dalam rangkaian kegiatan
blogging selama sebulan ini. Berikut dalam tulisan ini, saya
dimintai tolong oleh sejumlah kawan untuk menuliskan
‘kesan-pesan-harapan’ yang membuat lidah saya kelu.
Awalnya mengikuti rangkaian blogging selama sebulan ini
membuat saya ragu. Akan seperti apa saya, yang begitu mencintai
kemalasan, memproduksi sebuah teks dan dibaca oleh kawan-kawan lainnya.
Rencana awal kegiatan ini adalah untuk membunuh waktu secara efektif: timbang oplah-oploh ora karuwan sepanjang liburan kemarin. Mendengar beberapa teman yang juga mencintai kemalasannya mengikuti acara ini, saya tergugah.
Benar sudah, ungkapan “kurangi tidur, perbanyak ngopi” jadi
tepat guna sembari mengasah kemampuan saya yang tidak seberapa untuk
menuliskan sesuatu. Ini tantangan, ini memacu adrenalin saya, pasalnya
bilamana tidak menulis, peserta akan dikenai denda sebesar sepuluh ribu
rupiah. Rasaya berat sekali memberikan seribu rupiah saja pada tukang
parkir yang menjaga kendaraan kita di pintu ATM, menarik sejumlah uang
‘kan tidak seberapa lama, eh, bayar parkir lagi. Apalagi ceban (sepuluh ribu), bre!
Bukannya pelit, tapi sebaiknya taktis. Ah, sebutlah pelit! Nah,
menuliskan cerita macam ini saja sudah memenuhi kriteria dasar untuk
segera diposkan pada blog, karena memang Bulan Blogging KBM
tidak memberikan aturan yang mengekang seperti prasyarat jumlah kata,
atau tema khusus tertentu. ini menjadi sebuah ajang yang sayang sekali
untuk dilewatkan, tentunya di sela-sela kesibukkan yang begitu menyita
waktu. Kelenturan inilah yang diharapkan, asalkan peserta dapat
mempertanggungjawabkan konten blog-nya.
Serunya, kalau misalkan sedang asyik nongkrong, seringkali seseorang
di antara kami melihat atau menanyakan jam. Tandanya mereka belum
memposkan sesuatu pada blog-nya di hari itu. Pengalaman saya
dan teman-teman yang lebih sering menghabiskan malam dengan
bergelas-gelas kopi di sebuah warung kopi terasa lebih menegangkan bila
jam sepuluh malam sudah lewat. Sementara waktu menuju jam dua belas
kurang satu menit sudah menertawai kelabakan kami yang tengah asyik
bersenda gurau.
Pertanyaan “nulis apa hari ini, bre?”, awalnya adalah sebuah
kelumrahan yang berangsur menghilang setelah rangkaian kegiatan tersebut
berakhir. Sebuah tuntutan dalam kedisiplinan serasa berjalan sambil
lalu saja, macam lagunya Ipang. Jadi, adalah sebab bilamana acara ini
sebaiknya berlangsung secara kontinu untuk menjaga dinamika pemikiran
yang kerap kali lenyap setelah membicarakan orang dalam sebuah
perjumpaan.
Sederhananya, poskanlah sebuah foto, atau video dari Youtube, ulasan
pertandingan sepak bola, atau kurs Rupiah yang kian melemah, pengalaman
makan atau berwisata, nonton konser musik, apapun dan sekreatif mungkin.
Bisa juga materi-materi kuliah yang dikaitkan dengan berbagai fenomena
terkini. Bila perlu, paparkan judul yang membahana agar posmu dilihat
semua peserta. Tetapi sebaiknya hindari melakukan upaya plagiasi,
apalagi repost dari blog anda yang sudah-sudah. Melangkahlah, kawan! (hehehe).
Kurang lebih demikian yang bisa saya ceritakan, semoga sudah
merangkum tiga permintaan teman-teman tadi. Pesan saya, menulislah, ini
adalah salah satu bentuk baru tiang agama juga. Ramaikanlah perhelatan
pesta ini dengan pos-posmu di blog, timeline di blog induk
akan selalu penuh dengan berbagai teks nan seru di masing-masing
harinya untuk disimak dan dikunjungi. Dan pastikan cerita serumu begitu
melekat setelah melewati sebulan penuh blogging ini.
Djarwo
No comments:
Post a Comment